Kecanggihan Perangkat Teknologi Telekomunikasi dan Manfaatnya


Telekomunikasi berasal dari bahasa Perancis “télécommunication” yang pertama kali ditemukan oleh seorang insinyur dan novelis bernama Édouard Estaunié pada tahun 1904. Secara harfiah, “tele” berasal dari bahasa Yunani yang berarti “jauh”, sedangkan “Communicare” berasal dari bahasa Latin yang berarti “berbagi”. Telekomunikasi berarti teknik penyampaian pesan atau informasi dari suatu tempat ke tempat lain. Kata “telekomunikasi” mengandung kata “tele” yang berarti jauh. Lalu, muncul pertanyaan apakah hubungan komunikasi yang terjadi dalam jarak dekat bisa dikategorikan sebagai telekomunikasi? Akhirnya, definisi telekomunikasi pun diperbaharui menjadi teknik penyampaian pesan atau informasi dari suatu tempat ke tempat lain dengan bantuan suatu peralatan khusus. Misalnya, orang yang tersesat di hutan dapat menggunakan bantuan asap untuk menyampaikan pesan (meminta tolong). Dalam konteks ini, asap dapat dikategorikan sebagai “peralatan khusus”. Lalu, apakah telekomunikasi sama dengan komunikasi? Dari ilmu yang mempelajari kedua hal tersebut, ternyata kedua istilah ini tidaklah sama. Ilmu (pengetahuan) telekomunikasi berarti ilmu yang mempelajari proses komunikasi dengan bantuan peralatan listrik. Sedangkan, ilmu komunikasi berarti ilmu yang mempelajari tentang proses penyampaian pesan serta pengaruh dari pesan tersebut ataupun mempelajari aspek-aspek lainnya yang berkaitan dengan komunikasi.
Seiring berkembangnya teknologi, maka peralatan telekomunikasi pun juga semakin berkembang dan canggih. Peralatan yang akan dibahas di sini ialah peralatan telekomunikasi yang berbasis elektronik. Beberapa contoh peralatan telekomunikasi yang berbasis elektronik ialah telepon, televisi, radio, telepon selular atau telepon genggam, dan satelit. Di sini akan dibahas mengenai perkembangan telepon, seluler, dan satelit yang memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan teknologi telekomunikasi di dunia serta apa dampak perkembangan teknologi ini terhadap masyarakat dan pemerintah Indonesia.
Telepon merupakan salah satu alat telekomunikasi yang mengirimkan pesan suara melalui transmisi sinyal elektrik. Perangkat ini memungkinkan seseorang untuk bercakap-cakap dengan orang lain yang berada di tempat yang berbeda maupun tempat yang jauh. Selama ini kita diberitahu bahwa penemu telepon ialah Alexander Graham Bell, namun hal ini sebenarnya kurang tepat. Telepon, yang memungkinkan dua orang untuk saling bertukar pesan suara lewat perantaraan kabel, pertama kali diciptakan oleh seorang Italia bernama Antonio Meucci pada tahun 1849. Namun, ia baru mematenkan hasil penemuannya tersebut pada tahun 1871. Karena kurangnya biaya, ia hanya mampu membayar hak paten sementara yang berlaku selama setahun dan harus diperpanjang terus pada tahun berikutnya. Namun, pada tahun 1876, perusahaan American Bell Telephone Company milik Alexander Graham Bell berhasil mendapatkan hak paten penuh atas penemuan telepon tersebut, sehingga kita mengenal Bell sebagai penemu telepon. Bell terus mengembangkan telepon tersebut.
Selanjutnya ialah penemuan seluler atau yang sering juga disebut telepon seluler. Wireless telephone atau telepon tanpa kabel ialah telepon portabel yang memiliki antena dan mengirimkan pesan melalui gelombang radio. Konsep telepon seluler pertama kali dikembangkan oleh AT&T (America Telephone and Telegraph Company) pada tahun 1947. Telepon seluler bekerja dengan menghubungkan pesan tersebut  dengan mengirimkan panggilan melalui sebuah switching office ke tower si penerima telepon. Biasanya tower tersebut ditempatkan berjarak pada seluruh area geografis tertentu , membagi area-area tersebut menjadi “sel”, sehingga mobile phone yang bekerja dengan sistem ini disebut telepon seluer. Walaupun konsep telepon seluler sudah dikembangkan pada tahun 1947, telepon seluler yang pertama dibuat pada April 1973 oleh Dr Martin Cooper yang bekerja untuk Motorola. Sepuluh tahun kemudian, Motorola mengembangkan telepon seluler komersil yang pertama yang bernama DynaTAC. Namun, karena beratnya mencapai 16 ons dan harganya $3500, maka telepon seluler komersil pertama ini mendapat julukan “The Bricks” atau “Batu Bata”. Jaringan telepon seluler pertama ini menggunakan frekuensi 800 MHz dan 900MHz yang dikenal dengan jaringan 1G (First Generation) yang masih menggunakan sistem analog. Jaringan 2G diluncurkan secara komersil dengan standar GSM (Global System for Mobile Communication) di Finlandia oleh Radiolinja pada tahun 1991. 2G sudah menggunakan sistem analog dan juga yang pertama kali mengenalkan layanan data untuk telepon seluler, yang diawali dengan pesan singkat melalui telepon seluler atau disebut juga SMS (Short Message Service). Lalu, 2G berkembang menjadi 2.5G yang menawarkan kecepatan jaringan yang lebih baik, dan memperkenalkan sistem GPRS (General Packet Radio Service) yang dapat mentransmisikan pesan hingga 80 Kbps. Pada perkembangan selanjutnya, yaitu 2.75G, GPRS digantikan dengan EDGE (Enhanced Data Rates for Global Evolution) yang menyediakan kecepatan download hingga 200 Kbps. Generasi teknologi nirkabel (wireless) selanjutnya disebut 3G. Jaringan 3G mampu mentransmisikan pesan suara dan data secara bersamaan dan menyediakan kecepatan data yang lebih tinggi dari jaringan 2G, berkisar antara 300 Kbps hingga 1 Mbps. Perkembangan selanjutnya dan yang paling mutakhir saat ini ialah sistem jaringan 4G. Sistem 4G memiliki kecepatan transmisi pesan berupa suara maupun data (termasuk yang berbentuk multimedia) lebih cepat daripada generasi sebelumnya (hingga 100 Mbps). 
Perangkat telekomunikasi selanjutnya yaitu satelit. Satelit ialah suatu benda artifisial yang ditempatkan di orbit yang mengitari bumi, bulan, ataupun planet lainnya yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau untuk komunikasi. Satelit buatan yang pertama kali diluncurkan ke ruang angkasa ialah Sputnik 1. Satelit ini diluncurkan pada tanggal 4 Oktober 1957 oleh Soviet. 
Indonesia juga memiliki satelit, yaitu Satelit Palapa. Nama “Palapa” diambil dari “Sumpah Palapa” yang diucapkan Gajah Mada saat ia diangkat sebagai patih Kerajaan Majapahit. Sumpah Palapa tersebut berisi tentang sumpah Gajah Mada untuk menyatukan seluruh Nusantara. Satelit Palapa, yang diluncurkan pertama kali pada tanggal 8 Juli 1976 (Satelit Palapa A-1), diciptakan untuk “menyatukan” seluruh nusantara, yaitu dengan menyediakan infrastruktur telekomunikasi yang menjangkau seluruh wilayah nusantara. Peluncuran satelit Palapa juga telah memungkinkan siaran televisi dapat dijangkau di seluruh Indonesia. Proyek Satelit Palapa yang telah diluncurkan Indonesia terus dilanjutkan dengan berganti seri ke B, C, hingga yang terakhir yaitu Satelit Palapa D. Satelit yang banyak dimanfaatkan oleh Indonesia ialah satelit geostasioner. Satelit ini berada pada ketinggian 35.790 km di atas permukaan bumi. 
Proyek Satelit Palapa ini terus berkembang. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan berkomunikasi masyarakat Indonesia yang sangat pesat, terutama komunikasi data, akhirnya timbul ide untuk mengembangkan proyek Satelit Palapa Ring. Ring yang dimaksud ialah  Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.  Satelit Palapa Ring tidaklah sama dengan satelit-satelit yang telah diluncurkan ke ruang angkasa sebelumnya, karena satelit ini ialah kabel serat optik yang ditanam di bawah laut dengan kapasitas bandwith yang luar biasa, mencapai 300 – 1000 Gbps, yang mampu menjawab kebutuhan berkomunikasi masyarakat Indonesia. Panjang serat optik yang ditanam di bawah laut ialah 35.280 km dan kabel serat optik yang ditanam di daratan (inland) memiliki panjang 20.737 km. Investasi yang dibutuhkan untuk proyek ini mencapai 1.517 milyar dollar AS.
Satelit ini diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 30 November 2009. Jaringan satelit Palapa Ring akan memampukan 440 ibu kota kabupaten maupun kota di Indonesia untuk saling terhubung dengan jaringan fiber optik yang paling efisien saat ini.
Pembangunan infrastruktur satelit ini memiliki berbagai manfaat, diantaanya untuk membantu petumbuhan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia dengan adanya perangkat telekomunikasi yang akan mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. Selain itu, penyebaran informasi melalui berbagai media seperti televisi ataupun internet juga akan semakin cepat. Bagi pemerintah, satelit dapat mendukung sistem pertahanan dan keamanan nasional. 
Perkembangan teknologi telekomunikasi sangat penting bagi kehidupan sehari-hari. Teknologi komunikasi memudahkan manusia untuk saling berkomunikasi atau saling berhubungan antara satu sama lain, walaupun berada di tempat yang jauh sekalipun. Selain itu, dengan adanya teknologi telekomunikasi juga dapat memudahkan pemerintah untuk mengontrol rakyatnya, yang berada di tempat terpencil sekalipun sehingga komunikasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah pun menjadi lebih mudah dan lancar. Dengan kata lain, teknologi telekomunikasi bisa disebut sebagai "perpanjangan tangan" manusia dalam berkomunikasi yang dapat mengatasi keterbatasan jarak, ruang, dan waktu.

Penulis : Unknown ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Kecanggihan Perangkat Teknologi Telekomunikasi dan Manfaatnya ini dipublish oleh Unknown pada hari Selasa, 05 Maret 2013. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Kecanggihan Perangkat Teknologi Telekomunikasi dan Manfaatnya
 

0 komentar:

Posting Komentar